Mengenal Laksamana Keumalahayati melalui PUMA ( Pop Up Book of Laksamana Keumalahayati) oleh Juliana Charis A M
Laksamana Keumalahayati adalah
laksamana perempuan pertama di dunia. Laksamana Keumalahayati telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional
berdasarkan Kepres RI No 115/TK/tahun 2017
tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan. Laksamana Keumalahayati merupakan anak
dari Mahmud Syah yang merupakan laksamana. Darah “pelaut” telah mengalir
dari darah keluarganya. Keumalahayati menjalani pendidikan militer di pusat
pendidikan Mahad Baitul Maqdis. Di tempat belajar ini jugalah Keumalahayati
bertemu dengan Tuanku Mahmuddin bin Said Al Latief taruna senior yang kemudian
menjadi suaminya. Setelah lulus dari tempat pendidikan militer tersebut,
keduanya menikah dan mereka mengabdikan diri menjadi pejabat tinggi kerajaan.
Sebuah perang di
perairan Selat Malaka, yaitu antara armada pasukan Portugis dengan Kesultanan
Aceh Darussalam yang dipimpin oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Mukammil dan
dibantu oleh dua orang laksamana. Pertempuran dimenangkan oleh armada Aceh,
meski harus kehilangan dua laksamananya dan ribuan prajuritnya yang tewas.
Salah satu laksamana yang tewas tersebut adalah suami Laksamana Keumalahayati
sendiri yang menjabat sebagai Komandan Protokol Istara Darud. Sepeninggal
suaminya, Keumalahayati meminta agar dirinya dibebaskan menjadi Komandan
Protokol Kerajaan Aceh. Selain itu, Keumalahayati juga meminta izin agar
diperbolehkan membentuk pasukan wanita yang terdiri dari para wanita janda yang
suaminya gugur di Teluk Haru. Sama halnya seperti yang tertulis dalam sejarah, Sultan
akhirnya menerima permintaan Keumala. Sultan Al-Mukammil melantik Keumala
sebagai Panglima Pasukan Inong Balee.
Pasukan Belanda datang ke wilayah Aceh yang dipimpin oleh Cornelis
de Houtman serta Frederick. Belanda datang hendak memonopoli perdagangan,
khususnya perdagangan rempah-rempah di Aceh. Melihat kapal Belanda merapat ke
pelabuhan Aceh, Laksamana Keumalahayati beserta Pasukan Inong Balee segera
melakukan perlawanan.
Laksamana Keumalahayati bersama Pasukan Inong
Balee mengadakan perlawanan dengan pihak Belanda. Pasukan Belanda berhasil
dikalahkan oleh Pasukan Inong Balee. Cornelis de Houtman yang merupakan
pemimpin pihak Belanda berhasil dibunuh oleh Laksamana Keumalahayati.
Laksamana Keumalahayati juga dikenal
sebagai seorang diplomat. Dia berunding dengan utusan Belanda yang ingin
memperbaiki hubungan dengan Aceh. Berkat kepiawaian Malahayati bernegosiasi
lahir sejumlah persetujuan antaran Belanda dan Kesultanan Aceh. Ia diangkat sebagai juru runding dalam urusan-urusan luar
negeri. Laksamana Keumalahayati telah menunjukan kecerdasannya dan menjalankan
tugas dengan sebaik-baiknya. Ia memiliki karakter tegas dan cerdas dalam
perundingan, baik dengan Belanda, Inggris, dan negara lain.
Karakter mandiri dan cerdas dapat dipraktekkan dalam
kehidupan sehari-hari seperti :
1. Menanamkan karakter mandiri pada dirinya serta
mulai untuk memanfaatkan peluang yang ada tanpa
bergantung pada orang lain dan pantang menyerah.
2. Bagi generasi muda perempuan dapat lebih aktif
baik di kegiatan organisasi sekolah, ekstrakulikuler, dan kegiatan di
masyarakat.
3. Belajar dengan giat untuk meningkatkan kecerdasan, selalu berlatih keterampiral, dan
berusaha bersekolah sampai jenjang tinggi.
4. Berperan aktif bagi Indonesia baik di segala bidang, berani memimpin, dan selalu berusaha
berprestasi.
5. Mengembangkan bakat dan minat melalui berbagai hal positif.
Comments
Post a Comment