Skip to main content

Sejarah Bendungan Danawarih oleh Juliana Charis Angelica Manurung




Jembatan Gantung Danawarih




Hai temen temen.. Udah tau belum ini namanya apa?? Jembatan kak..?? Yaps tul, jembatan ini biasa di sebut jembatan gantung danawarih 
Keren ga? Keren dums 😍

Eits,, tapi.. Bendungan danawarih ga kalah keren loh temen temen.. 




                                                                     Bendungan Danawarih


Udah tau belum cerita sejarah dibalik bendungan ini..? 

Yah sejarah lagi :( ga asik.. Hehe, sejarah itu penting loh temen.. Kita semua harus tau sejarah sejarah lokal daerah kita.. Sejarah itu merupakan kekayaan kita juga loh..Masa orang asing bersemangat mencari tau sejarah kita, tapi kita sendiri malah bodo amat.. Jangan sampai orang lain mengubah sejarah kita. So, kita harus menjaga sejarah kita.. Kita harus mengenal sejarah sejarah yang ada, terutama sejarah lokal terlebih dahulu =) 

Balik ke topik lagi.. 

Pembangunan bendungan ini merupakan salah satu perjuangan dari Ki Gede Sebayu.. Pada saat itu, pertanian di tlatah Tegal masih mengandalkan musim hujan.. Di Indonesia ada 2 musim kan? 😂 so,pastinya pada saat itu terjadilah musim kemarau. Pada saat kemarau, permasalahan satu persatu mulai muncul. Kualitas panen menurun bahkan ada yang gagal panen. Melihat hal ini Ki Gede Sebayu berinisiatif untuk mencari sumber air. Danawarih dianggap sebagai tempat yang cocok.Dana artinya penyimpanan,sumber, biaya. dan warih artinya air. jika di gabungkan, akan memiliki makna sumber air yang melimpah. Pembangunan bendungan dilaksanakan secara gotong royong bersama masyarakat .. (teman, kita kuga harus tetap melestarikan budaya gotong royong yaaa 😉)
Pembangunan dilakukan selama 3-4 tahun dan selesai di Rabu akhir. Berkat bendungan ini, pertanian berkembang dan tidak lagi mengandalkan musim.. 

Comments

Popular posts from this blog

Peran Ki Gede Sebayu dalam membangun tlatah Tegal oleh Juliana Charis Angelica Manurung

Ki Gede Sebayu Ki Gede Sebayu adalah seorang yang berjasa bagi Kabupaten Tegal, khususnya dalam membangun tlatah Tegal.  Namun, mirisnya masih banyak orang-orang yang belum mengetahui kiprah beliau dalam sejarah Tegal, terutama para pelajar. Hal ini jelas sangat disayangkan. Pada kali ini, saya akan menyeritakan sedikit tentang sejarah Ki Gede Sebayu terutama dalam membangun tlatah Tegal. Gambar Ki Gede Sebayu Ki gede sebayu masih keturunan Bangsawan yaitu Brawijaya, Raja Majapahit ke 5. Semenjak kecil ia diasuh oleh Eyangnya, Ki Ageng Wunut. Bersama eyangnya, ia menekuni agama Islam, keterampilan, dan pendidikannya. Ki Gede Sebayu merupakan anak dari Pangeran Onje, Adipati Purbalingga. Setelah dewasa, Ki Gede Sebayu mengabdi pada Keraton Pajang sebagai tantama dalam Kasultanan Adiwijaya. Ia banyak berlatih dan menanamkan semangat kebangsaan,niat dan tekad yang kuat pada dirinya. Ketika Raden Adiwijaya meninggal, putranya yaitu Aryo Pangiri berkuasa m...

Semedo Site: From A Village to The World Cultural Heritage by Zidan Alfarishi

Semedo Sites Museum S e medo site is an archaeological sites located in Semedo village, Kedungbanteng Sub-district, Tegal District. The location is about 20 km from Slawi and the large is 2,5 km² (based on discovery of survey surface 2005). On the bumpy hills, it was found ancient life about 1.5 millions years ago. The discovery of ancient objects in Samedo sites began in 1987, Mr. Dakri found an object like knee of elephant when he was fishing in Semedo forest. He though it was unique and he was curious, then the object was known that it was an fossil and he brought it to his home. For many years, the object had been in Dakri’s house without any respond from the society. In 2005, non-governmental organization of Gerbang Mataram visited Dakri and the helped to report the finding to education and cultural offices of Tegal District. education and cultural offices informed archaeology office of Yogyakarta. Then it is done further research by archeology office of Yogyakarta and the...