Skip to main content

Peran Ki Gede Sebayu dalam membangun tlatah Tegal oleh Juliana Charis Angelica Manurung





Ki Gede Sebayu


Ki Gede Sebayu adalah seorang yang berjasa bagi Kabupaten Tegal, khususnya dalam membangun tlatah Tegal. Namun, mirisnya masih banyak orang-orang yang belum mengetahui kiprah beliau dalam sejarah Tegal, terutama para pelajar. Hal ini jelas sangat disayangkan. Pada kali ini, saya akan menyeritakan sedikit tentang sejarah Ki Gede Sebayu terutama dalam membangun tlatah Tegal.




Gambar Ki Gede Sebayu

Ki gede sebayu masih keturunan Bangsawan yaitu Brawijaya, Raja Majapahit ke 5. Semenjak kecil ia diasuh oleh Eyangnya, Ki Ageng Wunut. Bersama eyangnya, ia menekuni agama Islam, keterampilan, dan pendidikannya. Ki Gede Sebayu merupakan anak dari Pangeran Onje, Adipati Purbalingga. Setelah dewasa, Ki Gede Sebayu mengabdi pada Keraton Pajang sebagai tantama dalam Kasultanan Adiwijaya. Ia banyak berlatih dan menanamkan semangat kebangsaan,niat dan tekad yang kuat pada dirinya. Ketika Raden Adiwijaya meninggal, putranya yaitu Aryo Pangiri berkuasa menggantikan Kasultanan Pajang. Dalam memerintah, Aryo Pangiri memerintah dengan tidak bijaksana dan membuat kerajaan Pajang menjadi kacau.  Hal ini membuat Pangeran Benowo, Adipati Jipang hatinya sangat prihatin. Ia mengirim utusan ke Mataram untuk memberitahu Senopati Mataram, Raden Sutawijaya tentang kejadian di Pajang. Mendengar hal ini, Kerajaan Mataram bersama Kerajaan Jipang serta Ki Gede Sebayu dan pengikutnya  melakukan pertempuran dengan Kerajaan Pajang. Prajurit Pajang mulai terdesak mundur. Setelah usai peperangan, kekuasaan negeri Pajang diserahkan kepada Pangeran Benowo. 



Gambar Ki Gede Sebayu bersama keluarga dan 40 pengikutnya yang sedang pergi ke arah barat


Ki Gede Sebayu meninggalkan Pajang dan meminta ijin untuk pergi kearah barat, Pantai Utara dan membawa 40 keluarga dengan keahlian masing masing. Awal perjalanan Ki Gede Sebayu adalah ziarah ke pemakaman Adipati Onje . sesampai di sungai Pemalang, ia bertemu dengan Ki Wonokusumo. Ki Wonokusumo memberi saran agar Ki Gede Sebayu dengan pengikutnya  pergi ke daerah tetegalan. Kedatangan Ki Gede Sebayu dimaksud untuk membabat alas bersama pengikutnya. Kemudian, Rombongan Ki Gede Sebayu mulai menyusuri Kali Gung sampai ke Selatan dan membagi pengikutnya .




1.     Ki Gede Sebayu beserta keluarga dan pengikutnya pergi ke daerah yang sekarang bernama Talang. Ki Gede Sebayu menempatkan pengikutnya yang pandai besi dan mengolahnya seperti pacul, tombak, alat perang, alat keseharian, dan lainnya. Para pengikutnya pun membagi ilmu keterampilan besi pada masyarakat sekitar.
2.  Setelah itu , Ki Gede Sebayu beserta pengikutnya pergi ke arah daerah yang sekarang bernama Pasayangan(Langon). Ia menempatkan pengikutnya yang pandai gerabah,bata,dan mengolah tanah liat. Para pengikutnya pun membagi ilmu keterampilan tanah liat/ gerabah pada masyarakat sekitar.
3.   Setelah itu , Ki Gede Sebayu beserta pengikutnya pergi ke arah daerah yang sekarang  bernama Banjaran. Ia menempatkan pengikutnya yang pandai memasak/ mengolah makanan. Para pengikutnya pun membagi ilmu mengolah masakan pada masyarakat sekitar.
4.  Setelah itu, Ki Gede Sebayu beserta pengikutnya pergi ke arah daerah yang sekarang bernama Pegirikan. Ia menempatkan pengikutnya yang pandai mengolah kayu/ mebel. Para pengikutnya pun membagi ilmu mengolah kayu masyarakat sekitar.
5.    Setelah itu, Ki Gede Sebayu beserta pengikutnya pergi ke arah daerah Menganti . Ia menempatkan pengikutnya yang pandai mambuat benang. Selain itu ada juga yang pandai membuat  kerupuk. Para pengikutnya pun membagi ilmu membuat benang dan kerupuk ke masyarakat sekitarnya.
6.  Ki Gede Sebayu berhenti di Pendukuhan Karangmangu, Desa Kalisoka. Ki Gede Sebayu bersama keluarganya dan pengikutnya tinggal di daerah ini. Ki Gede Sebayu mengembangkan ilmu bercocok tanam dan kemasan di daerah ini. Sekarang ahli kemasan berada di pesayangan. Di desa Kalisoka pun berkembang Batik yang sekarang berkembang di Bengle.


Gambar Pembangunan Bendungan Danawarih


         Ki Gede Sebayu memiliki niat untuk membuka desa. Pembangunan desa dilakukan dengan gotong royong bersama pengikutnya dan masyarakat. Pertanian pada saat itu sangat mengandalkan musim hujan. Disuatu ketika terjadi musim kemarau panjang. Banyak masalah pertanian yang terjadi. Ki Gede Sebayu pun berinisiatif untuk mencari sumber air yang didampingi dua pengikutnya. Danawari dianggap sebagai tempat yang tepat. Pembuatan bedungan dilakukan dengan gotong royong bersama keluarga dan pengikutnya. Dalam membangun Bedungan ini, banyak musibah yang datang menghalangi pembangunan ini. Banyak masyarakat yang mundur dalam pekerjaan ini. Ki Gede Sebayu sebayu pergi untuk mencari tahu dan menyuruh Hanggawana, anaknya untuk menjaga bedungan. Ki Gede Sebayu mendapatkan jawaban dan melanjutkan pembangunan bersama masyarakat yang tersisa. Pembangunan diselesaikan sekitar 3-4 tahun dan berakhir di Rabu terakhir, Bulan Sapar.


Gambar Pengangkatan Ki Gede Sebayu sebagai Juru Demung


        Keberasilan Ki Gede Sebayu dalam mebangun Kabupaten Tegal terdengar sampai ke kerajaan Pajang. Kanjeng Senopati Mataram mengangkat Ki Gede Sebayu sebagai Juru Demung, penguasa lokal di Tlatah Tegal pada 18 Mei 1601 yang sekarang di kenal hari jadi Kabupaten Tegal.

Comments

  1. Kalau Ki Gede Sebayu Adalah Putra Dari Pangeran Onje II bin Sultan Hadiwijaya dari selir Putri Adipati Menoreh, berarti Ko Gede Sebayu adalah Cucu dari Sultan Hadiwijaya sendiri. Mohon informasinya yang dimaksud dengan Pangeran Onje dalam artikel ini adalah Pangeran Onje II, dan dari istri mana, kami hanya ingin memperkaya khazanah sejarah saja.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Sejarah Bendungan Danawarih oleh Juliana Charis Angelica Manurung

Jembatan Gantung Danawarih Hai temen temen.. Udah tau belum ini namanya apa?? Jembatan kak..?? Yaps tul, jembatan ini biasa di sebut jembatan gantung danawarih  Keren ga? Keren dums 😍 Eits,, tapi.. Bendungan danawarih ga kalah keren loh temen temen..                                                                       Bendungan Danawarih Udah tau belum cerita sejarah dibalik bendungan ini..?  Yah sejarah lagi :( ga asik.. Hehe, sejarah itu penting loh temen.. Kita semua harus tau sejarah sejarah lokal daerah kita.. Sejarah itu merupakan kekayaan kita juga loh..Masa orang asing bersemangat mencari tau sejarah kita, tapi kita sendiri malah bodo amat.. Jangan sampai orang lain mengubah sejarah kita. So, kita harus menjaga sejarah kita.. Kita harus mengenal sejarah seja...

Potensi emas yang tersembunyi di Situs Semedo Kabupaten Tegal

whats up gaes.. kembali lagi nih di blognya pecinta sejarah smansawi.. pada Blog sebelumnya, kita udah bahas tuh kan tentang Situs Semedo, nah kali ini aku bakalan ngasih tau kalian tentang apa aja sih potensi emas yang tersembunyi di Situs Semedo dan gimana dampaknya bagi masyarakat sekitarnya? wuszzah.. common, i can tell you about that, baca sampai akhir yah.. Potensi yang dimiliki Situs Semedo yang dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat sekitar Pada Situs Semedo telah ditemukan beberapa jenis fosil yang telah teridentifikasi. Fosil adalah semua sisa, jejak ataupun cetakan dari manusia, hewan dan tumbuhan yang telah terawetkan dalam suatu endapan batuan dari masa geologis atau prasejarah yang telah berlalu (Yulianti,dkk, 2 015: 3). Fosil yang telah ditemukan di Situs Semedo diantaranya: fosil fauna darat ( Stegodon Trigonocephallus , Mastodon Sp., Elephas Sp. (jenis gajah) , Bovidae Sp. (Sapi, Kerbau, Banteng), Rhinoceros Sp. (Badak)), fosil fauna perairan ( C...